Jumat, 21 Oktober 2011

ain't secret admirer [bukan penggemar rahasia]

I’m not a secret admirer. Everything I do for you, I want you to know it. I wanna plant a rose in front of your face. Take care of it in front of your eyes. Then give it for you with my own hand. Even in the silence, I don’t care. I don’t wanna leave it in front of your door. I don’t wanna ask your friends help. I don’t need a piece of paper and some letters of initial or clues to hide my identity. I’ll let you see me whoever I am. I don’t ask for the word ‘yes’. I’ll let you decide it yourself. I just need to be the one in the back of your mind.


Aku bukan seorang penggemar rahasia. Apapun yang kulakukan untukmu, aku mau kau tahu itu. Aku mau menanam mawar di depan wajahmu. Merawatnya di depan matamu. Dan memberikannya padamu dengan tanganku sendiri. Meskipun tanpa kata-kata, aku tak mau peduli. Aku tak mau meninggalkan mawar itu di depan pintumu. Atau menitipkannya pada temanmu. Aku tak butuh selembar kertas dan serangkaian inisial untuk menyamarkan identitasku. Kubiarkan kau tahu aku, siapapun itu. Aku tak menuntut jawaban ‘ya’. Kubiarkan kau memutuskannya sesukamu. Aku cuma mau jadi seseorang yang singgah dan mengendap di fikiranmu.