Indana Zulfa Sari

Ah, hampir semua orang tak mampu mengenal diri sendiri. tak terkecuali aku. tak usahlah kupakai kata "aku cuma gadis biasa yang...", "aku cuma seorang insan yang...", ah, bagiku bualan saja. terserahlah kau kata apa aku ini.
yang ditahu kawan-kawanku, aku ini anak gadisnya ayahku. sebagian besar dunia memanggilku indana, sebagian kecil lainnya, inda, sebagian lagi zulfa, tapi dalam keluarga, lain lagi namaku. aku dipanggil dana. seperti nama anak laki-laki kedengarannya. tak taulah apa maksud ayah-bunda, kakek-nenek, paman-bibi memanggilku begitu. tak penting pula rupanya.
kuperhatikan bahasaku mirip mirip orang melayu. macam andrea hirata saja. tapi jangan dikira indana ini orang melayu. aku orang jawa tulen lah... walaupun kadang kadang ada juga manusia yang menderita sakit gila dan menyangka aku orang arab. atau yang lebih gila lagi, orang belanda ! apa dikranya aku kaum kompeni yang ketinggalan kapal waktu belanda hengkang dari Indonesia?? *huh! seenaknya saja!
oh, iya ... ada pula yang bisa kubanggakan dan banyak terimakasih pada Tuhan. aku ini kebetulan lahir barengan sama tegaknya bendera merah putih. tujuh belas agustus! tapi, 1994 lah tahunnya. bukan 1945. masih kecil aku. waktu nulis ini masih enam belas tahun umurku... sudalah, meski kuijinkan untuk menilaiku sesuka hati, tak usahlah dikata sombong aku ni gara-gara publish tanggal lahir. tak kuanggap istimewa setengah mati pula kok...
pernah tahu BLITAR?
itulah kota dimana aku tinggal. bukan cuma tinggal. tapi lahir, dan menata semua kehidupanku disana. mimpi sih hengkang kemana-mana. tapi apa mau dikata, sejak lahir kakiku sudah terpaku di bumi Allah bagian Blitar ini...